Sunday, May 10, 2009

Kondisi Masyarakat Arab Pada Masa Pra-Islam


A.Watak bangsa Arab Masa Pra-Islam


Bangsa arab terbagi atas dua bahagian yaitu:penduduk gurun pasir atau Badui dan penduduk kota.Sejarah penduduk Badui hampir tidak dikenal orang.Yang dapat diketahui dari mereka hanyalah yang dimulai kira-kira seratus lima puluh tahun sebelum Islam selebihnya tidak dapat diketahui secara pasti.Badui adalah kabilah-kabilah yang masih jauh dari peradaban,sekolah dan kemajuan.Tiap-tiap kabilah dipimpin oleh seorang syekh.


Sejarah mengenai orang Badui sulit untuk diketahui karena mereka sangat suka berperang antara suku yang satu dengan suku yang lain.Peperangan dapat timbul dari keinginan memelihara hidup seperti perebutan wilayah yang berair atau yang memiliki padang-padang yang baik untuk mengembalakan binatang.


Peperangan-peperangan itu menyebabkan mereka tidak punya kesempatan untuk memikirkan kebudayaan.Apalagi saat itu orang Badui buta huruf dan mereka tidak dapat menuliskan sejarah kehidupan mereka.Orang Badui selain menyenangi peperangan,mereka juga menjunjung tinggi kemerdekaan.Karenanya mereka pantang membuat rumah yang menurut mereka dapat mengkungkung kebebasan mereka.Mereka hidup dari hasil bercocok tanam dan gembala mereka.


Keistimewaan dari penduduk gurun ialah mereka memiliki nasab yang murni.Hal ini di karenakan mereka tidak pernah bercampur dengan penduduk asing.Selain nasab yang murni,bahasa mereka juga terpelihara.


Selain orang Badui,terdapat pula orang kota atau penduduk kota.Penduduk kota tidak melakukan pengembaraan seperti orang Badui.Mereka memiliki tempat untuk menetap.Penduduk kota mendirikan kota-kota dan kerajaan-kerajaan.Karena itulah kebudayaan mereka lebih tinggi dari orang Badui.Penduduk kota telah bercampur dengan penduduk dari bangsa lain seperti Zanji,Ibrani.Punisia dan lain-lain penduduk kota sangat mementingkan nasab atau catatan keturunannya.Mereka sangat mementingkan soal memelihara asal-usul keturunan mereka.Hal ini bertujuan untuk bermegah-megah dengan lawan mereka.Karena itu,orang-orang kota pada umumnya menghafal silsilah keturunannya,sampai sejauh-jauhnya.


Kebudayaan orang kota yang lebih tinggi menyebabkan mereka dapat mendirikan kerajaan.Kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri pada masa ini antara lain: kerajaan Ma'in, Saba ,Qutban,Himyar,Hirah, dan Ghassan.


B.Geografis Wilayah Arab


Jazirah dalam bahasa Arab berarti pulau.Jadi “Jazirah Arab” berarti “pulau Arab”.


Sebagian ahli sejarah menamai tanah Arab itu dengan “Shibhul Jazirah” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Semenanjung”.


Dilihat dari peta,Jazirah Arab berbentuk persegi panjang yang sisi-sisinya tidak sejajar.Batasan-batasan alam yang membatasi Jazirah Arab adalah:



Di bagian barat:berbatasan dengan Laut Merah.

Di bagian timur:berbatasan dengan Teluk Arab.

Di bagian utara:berbatasan dengan Gurun Irak dan Gurun Syam.

Di bagian selatan:berbatasan dengan Samudra Hindia.



Jazirah Arab terbagi atas dua bahagian yaitu bagian bagian tengah dan bagian tepi.Setiap bagian memiliki bentangan alam tersendiri.Bagian tengah terdiri dari daerah pegunungan yang amat jarang dituruni hujan.di bagian tengah inilah orang Badui tinggal.


Bagian tengah dari Jazirah Arab terbagi menjadi dua bagian yang lebih kecil yaitu:bagian utara yang disebut Najed dan bagian selatan yang disebut Al-Ahqaf.Bagian selatan penduduknya amat sedikit.Karenanya bagian ini disebut Ar-Rab'ul Khali (tempat yang sunyi).


Jazirah Arab bagian tepi merupakan sebuah pita kecil yang melingkari Jazirah Arab.Pada bagian tepi ini,hujan yang turun cukup teratur.Bagian tepi inilah yang didiami oleh orang atau penduduk kota .


Sedangkan ahli –ahli ilmu purba membagia Jazirah Arab menjadi tiga bagian:


• Arab Petrix,yaitu daerah-daerah yang terletek di sebelah barat daya lembah Syam.


• Arab Deserta,yaitu daerah Syam sendiri.


• Arab Felix,yaitu negeri Yaman yang terkenal dengan sebutan “Bumi Hijau”.


C.Budaya Bangsa Arab Masa Pra-Islam


Bangsa Arab pada masa pra-Islam menyukai syair-syair yang diucapkan oleh para penyair.Karena Syair adalah salah satu seni yang paling indah yang amat dihargai oleh bangsa Arab.Mereka amat gemar mendengarkan penyair melantunkan syair-syair mereka.Ada beberapa tempat penyair-penyair berkumpul.Seperti pasar Ukaz,Majinnah,dan Zul Majaz.


Di pasar tersebut penyair-penyair memperdengarkan syairnya yang telah disiapkan,dengan dikelilingi oleh warga sukunya yang memuji dan merasa bangga dengan mereka.


Seorang penyair mempunyai kedudukan yang amat tinggi dalam masyarakat Arab.Karena penyair membela dan mempertahankan kabila dengan syair-syairnya.Di samping itu penyair dapat mengabadikan peristiwa-peristiwa dengan syairnya.Dan apabila ada kabila yang mengina atau merendahkan kabilanya,maka penyairlah yang akan membalas dan menolak hinaan tersebut. Bangsa Arab juga mengenal pepatah atau perumpamaan yang biasanya lebih mudah untuk di hafal.


Selain senang mendengarkan syair,kebiasaan Arab sebelum adanya agama Islam adalah meratap dan menyebut kebaikan-kebaikan orang yang telah meninggal.Caranya ialah berkumpul bersama-sama dirumah orang yang telah meninggal dan makan-makan.Perempuan yang datang berganti-ganti dan membantu kaum kerabatnya untuk meratap.


Ada diantara persukuan Arab tersebut tetapi tidak umum yang suka membunuh anak perempuannya ketika baru lahir karena takut memperoleh malu.Bangsa Arab juga senang bertenung dan meramal.Biasanya bertenung di lakukan saat mereka hendak menikah atau berpergian jauh.


Kebiasaan bangsa Arab yang lain yaitu mereka memakai sistem budak atau hamba sahaya.Dimana seorang hamba sahaya haruslah patuh kepada majikannya masing-masing.Para budak juga wajib melayani dan melaksanakan apa-apa yang menjadi permintaan sang majikan.Hamba sahaya ini dapat dibebaskan bila ada seseorang yang membayar harga hamba sahaya tersebut kepada majikannya.


Dikala itu lelaki seorang lelaki Arab tidak memiliki batasan dalam beristri.Jadi mereka tidak membatasi berapa jumlah istri yang dapat mereka nikahi.Tetapi ada kebiasaan yang tidak baik yang kadang-kadang di derita oleh wanita Arab,yaitu istri dari ayahnya biasanya diwarisi oleh anaknya(dinikahi oleh anaknya).Pernikahan seperti ini disebut dengan “Zawaju'l maqt”(kawin marah).Akan tetapi kebiasaan ini tidak terlalu tersiar karena biasanya dilakukan kepada wanita-wanita yang tak beranak.


Wanita Arab pada masa itu juga sering dibawa dalam peperangan antar kabila.Agar mereka dapat memberikan semangat kepada suami atau kekasih masing-masing dengan menyanyikan lagu-lagu yang berisi janji yang muluk-muluk bagi kaum pria yang sedang bertempur.Janji itu dipenuhi bila mereka menang dan diancam bila mereka kalah.



D.Kepercayaan Bangsa Arab Masa Pra-Islam


Bangsa Arab adalah salah satu dari bangsa yang telah mendapatkan petunjuk.Pada awalnya mereka menganut agama yang dibawa oleh nabi Ibrahim as.Tetapi setelah mengikuti agama yang dibawa oleh nabi Ibrahim ,mereka kembali lagi menyembah berhala.


Berhala-berhala itu mereka buat dari batu dan diletakkan di Ka'bah.Dengan demikian bercampurlah agama yang dibawa oleh nabi Ibrahim dengan kepercayaan watsani.


Ada bermacam-macam pendapat tentang cara pindahnya agama bangsa Arab dari agama nabi Ibrahim menjadi kepercayaan watsani.Seperti di tuturkan Ibnu Kalbi yaitu:orang Arab yang ingin meninggalkan kota Mekkah selalu membawa sebuah batu yang berasal dari Sekitar Ka'bah dengan maksud memperlihatkan rasa cinta mereka terhadap kota Mekkah dan untuk menghormati Ka'bah itu sendiri.


Adapun di antara berhala-berhala yang terpenting yang disembah oleh bangsa Arab adalah Hubal.Hubal ini berbentuk manusia dan mereka anggap sebagai dewa terbesar. Hubal ini terbuat dari batu akik berwarna merah dan diletakkan di Ka'bah.


Selain Hubal ada lagi berhala lain yang disembah oleh bangsa Arab yaitu:Al-Lata yang berada diThaif.Al-Lata ini menurut Tsaqif(penduduk Thaif)adalah berhala yang paling tua.Al-Uza yang berada di Hejaz(dimuliakan oleh orang Ghathfaan) dan Manah yang berada di kota Madinah dan dimuliakan oleh penduduk Yatsrib.


Untuk mendekatkan diri dengan dewa-dewa itu,maka bangsa Arab sering memberikan sesajen berupa hewan ternak yang mereka sembelih.


Tetapi tidak semua bangsa Arab menyembah berhala.Ada juga yang menyembah matahari dan bulan,menyembah bintang,menyembah api,menganut agama kitab seperti Yahudi dan Nasrani,bahkan ada pula yang Zindiq(tidak suka terikat oleh agama).


Mereka yang menyembah matahari dan bulan berpendapat bahwa bulan dan bintang-bintang semuanya meminta cahaya dari matahari.Buruk atau baiknya nasib alam bergantung dari belas kasihan matahari.Karenanya ia harus disembah.Penyembah matahari mewakilkan matahari dengan membuat sebuah berhala yang ditangannya terdapat permata yang amat mahal.


Mereka juge mendirikan sebuah tempat pemujaan matahari yang disebut dengan rumah matahari.mereka mengadakan penyembahan terhadap matahari dalam tiga waktu yakni fajar atau ketika matahari terbit,tengah hari tepat dan juga senja atau ketika matahari terbenam.


Mereka juga menyembah bulan karena berpendapat bahwa bulan mengatur alam sebelah bawah sementara matahari mengatur alam sebelah atas.mereka menyembah dan mereka bersujud serta berpuasa ketika awal bulan,tengah bulan dan akhir bulan.


Di samping pemujaan terhadap berhala,agama ketuhanan pun telah pernah memasuki Arab.Agama tersebut adalah agama Yahudi dan Nasrani.Agama Yahudi masuk ke Jazirah Arab dari Yaman.Agama ini berkembang di Yatsrib,Khaibar,Wadil Qura dan lain-lain.


Agama Nasrani masuk ke Jazirah Arab melalui Irak dan Romawi.Tempat kedudukan Nasrani yang paling penting adalah di Nejran.Disana,agama Nasrani diatur oleh tiga orang yang memiliki gelar Said,Aqib dan Uskuf .Said bertugas sebagai kepala kabila,pemimpin perang serta menjalin kerja sama dengan kabila yang lainnya.Aqib mengurus urusan dalam negri yang bersifat keduniaan.Sedangkan Uskuf mengurusi masalah yang berkenaan dengan keagamaan.


Tetapi agama Yahudi dan Nasrani tidak terlalu tersiar di Arab dikarenakan agama Yahudi menurut bangsa Yahudi adalah suatu agama dari suatu bangsa pilihan.Sehingga orang Arab yang menganut agama ini tidaklah sama derajadnya dengan seorang Yahudi.


Sedangkan Agama Nasrani dipenuhi oleh kepercayaan-kepercayaan yang ruwet yang sukar di terima oleh bangsa Arab.Akibatnya sering terjadi perselisihan antara penganutnya dan banyak dari mereka yang kemudian berpaling.


Continue ----> Kondisi Masyarakat Arab Ketika Islam Datang


Written by Enita Rahayu / UIN SUSKA'08 / TAR / PBI / II F.